Padang, — Pengusaha nasional Jefri Nedi menilai pertumbuhan ekonomi (PE) Sumatra Barat stagnan karena lemahnya pengelolaan potensi daerah.
Menurutnya, Sumbar membutuhkan pemimpin yang berjiwa strong leader, mampu berkolaborasi, dan bersinergi untuk menggerakkan sektor unggulan.
Ia menyebut dua sektor utama, yaitu pariwisata dan pertanian, merupakan “harta karun” besar yang belum digarap maksimal.
“Kedua sektor ini bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat. Namun, pemimpin harus gerak cepat membenahi infrastruktur dan kebijakan,” ujarnya saat diskusi media via Zoom, Jumat (3/10/2025).
Lebih lanjut, Jefri menegaskan pemimpin daerah harus memiliki visi kuat dalam mengelola potensi lokal.
“Pemimpin kuat akan membuka ruang kolaborasi antar daerah. Tanpa itu, Sumbar sulit bangkit,” katanya.
Ia menyoroti masih banyak destinasi wisata yang kotor, infrastruktur rusak, dan kurangnya fasilitas publik.
Kondisi itu membuat wisatawan enggan datang, padahal pariwisata bisa menjadi sumber utama PAD.
Di sisi lain, sektor pertanian juga menghadapi tantangan besar.
Petani, kata Jefri, sering merugi karena harga hasil panen ditekan tengkulak dan biaya distribusi tinggi.
“Kalau ini tidak segera diatasi, petani akan terus terjebak dalam kemiskinan,” jelasnya.
Jefri juga mengajak gubernur dan kepala daerah untuk menggandeng pengusaha Minang di perantauan.
Ia menilai, sinergi dengan pengusaha nasional dapat membuka peluang investasi besar.
“Banyak pengusaha Minang sukses di luar. Jika dirangkul, ekonomi Sumbar bisa tumbuh hingga 7 persen,” tegasnya. (***)












