Pesisir Selatan, – Hujan deras tidak menyurutkan semangat warga menghadiri pelewaan gala basamo 80 panghulu dan imam khatib di Lapangan Sepak Bola Kalumpang, Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang, Minggu (28/9/2025).
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni Dt. Bando Basau yang didampingi istrinya Anggota DPR-RI Dr. Lisda Hendrajoni, yang hadir dengan busana kebesaran adat, tidak luput dari siraman hujan.
Tapi kedua pemimpin Pesisir Selatan itu tidak menyurutkan niat keduanya untuk hadir menyaksikan acara sakral itu.
Tampak hadir dalam Pelewaan Gala Basamo ini Wakil Bupati Pessel Dr. Risnaldi Ibrahim Dt. Batuah, Ketua LKAAM Pessel Drs. Syafrizal Ucok, MM Dt. Nan Batuah, Plt Asisten III Pessel Reva Mansarin Dt. Tigo Lareh, Kepala OPD, Kapolres Solok AKBP Mas’ud Ahmad yang merupakan sumando, Ketua LKAAM Lengayang Drs. Yusma Joyo Dt. Rajo Idin, Camat Lengayang, Ketua MUI, Pucuk Sarak Nagari, Wali Nagari, perantau dan tokoh-tokoh masyarakat.
Menariknya, meski hujan terus mengguyur, acara terus dilaksanakan, termasuk penampilan tari piring yang dibawakan oleh anak nagari.
Apalagi, Ninik Mamak, Bundo Kanduang dan anak kemenakan para panghulu yang dilewakan, tetap bertahan di lapangan mengikuti rangkaian acara sampai akhir.
Raja Adat Nagari Kambang Rahma Dianto Dt. Rajo Bagindo Sati mengatakan, para panghulu, wakil ninik mamak, imam dan khatib adalah tokoh yang telah ditinggikan sarantiang dan didahulukan selangkah dalam tatanan adat dan agama di nagari.
Karena itu, kata Raja Adat Dt. Rajo Bagindo Sati, dengan pelewakan ini, maka mereka mutlak menjadi teladan dalam nagari, menjernihkan yang keruh, tempat beriya-iya, tempat bertanya bagi masyarakat dan sosok yang akan menyelesaikan sengketa pada kaum dan kemenakannya.
Hal yang sama ditegaskan oleh Ketua LKAAM Pessel Drs. Syafrizal Ucok, MM Dt. Nan Batuah, dimana para panghulu yang dilewakan akan duduk sama rendah dan tegak sama tinggi dalam Kerapatan Adat Nagari (KAN) serta akan menjadi mitra pemerintahan nagari khususnya dalam bidang adat.
Diingatkan oleh Syafrizal Ucok Dt. Nan Batuah, bahwa di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat 37 KAN, dimana lima KAN diantaranya memiliki kekhususan yaitu memakai sistem Koto Piliang dimana Raja Adatnya otomatis menjadi Ketua KAN, yaitu Nagari Kambang, Lakitan, Ampiang Parak, Pelangai dan Air Haji.
“Mohon kepada Bapak Bupati Hendrajoni kiranya bersama-sama dengan LKAAM untuk meluruskan keberadaan KAN ini karena masih ada dari lima nagari Koto Piliang tersebut yang Ketua KAN-nya belum dipangku oleh Raja Adat,” kata Syafrizal Ucok Dt. Nan Batuah, yang juga Wabup Pesisir Selatan periode 2005-2010.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni Dt. Bando Basau dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada panghulu, wakil ninik mamak, imam dan khatib yang telah dilewakan.
Ia berharap agar panghulu dan perangkat adat ini dapat menjadi pelindung, peneduh dan teladan dalam kehidupan dalam nagari.
“Pesan saya kepada panghulu dan imam khatib yang dilewakan ini agar menjadi teladan di nagari, dapat menyelesaikan konflik sako jo pusako, memelihara adat, jadi panutan dalam keseharian dan berkolaborasi dengan pemerintah nagari untuk mensukseskan pembangunan,” kata Bupati Hendrajoni.
80 orang yang dilewakan adalah panghulu, wakil ninik mamak, imam dan khatib dari enam suku yang ada di Nagari Kambang yaitu Panai, Kampai, Malayu, Caniago, Sikumbang dan Jambak. (***)












