Padang – Komunitas Pecandu Koa (Kopenko) Kota Padang menyelenggarakan dan resmi mengakhiri Turnamen Koa Badunsanak pada Sabtu (1/2/2025).

Acara penutupan berlangsung meriah di Warung Mie Lioner, Jalan Mohammad Hatta, Pasar Ambacang, Kota Padang, dengan kehadiran Anggota DPRD Provinsi Sumbar Fraksi PKB yang juga Ketua DPW PKB Sumbar, Firdaus S.HI.

Dalam sambutannya, Firdaus menyayangkan masih banyaknya pandangan negatif terhadap koa.

Menurutnya, permainan ini memiliki nilai adat yang kuat dan selaras dengan filosofi Minangkabau.

“Permainan koa adalah tradisi yang telah lama berkembang di ranah Minang. Namun, banyak masyarakat masih salah paham. Kita harus meluruskan pandangan ini agar budaya kita tetap lestari,” tegasnya.

Firdaus, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW PKDP Sumatera Barat, menegaskan bahwa koa bukanlah aktivitas negatif, melainkan warisan budaya yang mencerminkan kecerdasan, strategi, dan kebersamaan masyarakat Minangkabau.

“Koa bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga membangun interaksi sosial dan solidaritas,” tambahnya.

Berbagai tim dari Kota Padang mengikuti turnamen yang berlangsung sejak 24 Januari 2025 ini.

Tim “Kapundur” yang diperkuat Gilang Gardhiolla dan Feliadi berhasil mengalahkan tim “PIPIK 2” dari Lubuk Lintah dan keluar sebagai juara pertama setelah melalui pertandingan sengit.

Gilang Gardhiolla, peraih juara satu, mengungkapkan rasa bangganya atas kemenangan ini.

“Saya sangat bangga bisa menjuarai permainan seni koa ini. Saya berharap para pemuda bisa menjauhi tawuran, lebih banyak melakukan aktivitas positif, dan terus berusaha meraih kesuksesan,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap para peserta, panitia mengadakan makan bajamba dengan daun pisang, yang juga menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Warung Mie Lioner.

Ketua Kopenko Kota Padang, Zondra Volta, atau yang akrab disapa Pajok, menyoroti bagaimana permainan koa berdampak positif dalam menekan angka kriminalitas di Sumatera Barat.

“Turnamen koa adalah salah satu cara kita mengurangi potensi kejahatan di Kota Padang. Dengan adanya kegiatan positif seperti ini, anak muda bisa mengisi waktu luang mereka dengan hal yang bermanfaat,” ujarnya.

Firdaus pun menyambut baik kegiatan ini dan berharap turnamen koa bisa menjadi agenda tahunan.

“Selain melestarikan budaya, koa juga bisa menjadi sarana rekreasi yang positif bagi masyarakat,” katanya.

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *