Agam, – Senator asal Sumatera Barat, Irman Gusman, mengajak masyarakat meneguhkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari akar budaya nagari.

Ia menyampaikan hal itu dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Aula Rumah Dinas Bupati Agam, Kamis (23/10/2025).

Dalam sambutannya, Irman menegaskan bahwa Pancasila dan Ranah Minang memiliki hubungan erat.

Nilai-nilai musyawarah, keadilan, dan gotong royong yang hidup di Minangkabau menjadi dasar penting dalam pembentukan Pancasila.

“Nilai Pancasila lahir dari kearifan lokal Minangkabau yang menjunjung tinggi keadilan dan kebersamaan,” ujar mantan Ketua DPD RI tersebut.

Irman menilai, saat ini bangsa Indonesia menghadapi tantangan serius, terutama krisis kepercayaan dan menurunnya etika publik.

Ia menyoroti skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2024 yang hanya mencapai 37, menandakan masih rendahnya kepercayaan publik terhadap lembaga negara.

Selain itu, Indeks Demokrasi Indonesia versi The Economist Intelligence Unit (EIU) berada di angka 6,44, menempatkan Indonesia di peringkat ke-59 dari 167 negara.

“Angka ini mencerminkan krisis moral dan melemahnya etika publik yang harus segera kita benahi,” tegas Irman.

Ia menambahkan, tantangan ekonomi dan ketimpangan sosial juga menjadi bagian penting dari persoalan kebangsaan.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Agam, hingga Oktober 2025 masih ada 546.943 jiwa atau 173.023 keluarga yang tergolong miskin.

Struktur ekonomi daerah juga bergantung pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 29,88 persen dari PDRB 2024.

“Ketimpangan dan minimnya investasi dapat melunturkan rasa keadilan sosial,” ujarnya.

Irman menegaskan bahwa kekuatan Indonesia sejati terletak pada karakter dan semangat gotong royong di nagari.

“Wali nagari adalah panglima gerakan moral kebangsaan,” tegasnya.

Sekretaris Daerah Agam, Muhammad Lutfi, mengapresiasi kegiatan ini.

Ia berharap seluruh wali nagari dan camat menjadikan empat pilar kebangsaan sebagai dasar dalam memimpin masyarakat agar semangat persatuan tetap terjaga. (***)

Editor: Redaksi

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *