Padang, – Hidup keras pernah akrab dengan sosok Asrul Koto.

Dunia malam, pertikaian jalanan, dan stigma preman begitu lekat padanya.

Nama panggilannya, Rul Gabod, bahkan sempat membuat orang segan untuk berhadapan.

Namun siapa sangka, di balik masa lalu yang kelam, Rul justru menorehkan kisah terang: enam anaknya berhasil menyandang gelar sarjana.

Kini, menjelang usia senja, kalangan pers lebih sering memanggilnya Om Rul.

Wajahnya tidak lagi menyimpan amarah jalanan, melainkan cahaya kebanggaan seorang ayah.

Pada September 2025, ia kembali bersyukur setelah putri keempatnya menamatkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi negeri di Padang, Sumatra Barat.

“Kalau berat menyekolahkan anak, mungkin sejak lama anak-anak ambo putus sekolah. Tapi tekad membara, saya susah begini, masak anak-anak harus ikut jejak kelam kehidupan ini,” ucap Rul lirih, matanya berkaca-kaca namun penuh keyakinan.

Perjalanan itu bukan tanpa rintangan.

Sindiran, hinaan, bahkan cibiran kerap menghampiri.

Banyak yang meremehkan pilihan Rul untuk memaksakan anak-anaknya sekolah tinggi.

Namun, semua dianggapnya angin lalu.

“Persetan. Yang penting anak-anak sekolah dan bisa sarjana. Saya boleh tidak tamat sekolah, tapi no way anak-anak harus bernasib sama,” tegasnya, Selasa (23/9/2025).

Keyakinan itu menjadi energi yang membawanya bertahan.

Ia bekerja keras, menelan pahit getir kehidupan, demi memastikan anak-anaknya menjejak bangku kuliah.

Kisah Rul pun menggugah banyak hati.

Tokoh publik Sumatera Barat, HM Nurnas, melihat perjuangan Asrul sebagai inspirasi.

“Anak adalah amanah dan tanggung jawab, sepedis dan sekelam apa pun kisah kehidupan ayah dan ibunya,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari kalangan jurnalis. Wartawan senior, Adrian Tuswandi, berbagi kesan saat mengenal Om Rul di lapangan.

“Om Rul adalah orang baik. Bangga mendengar Om Rul berhasil mensarjanakan putra putrinya. Selamat Om Rul, perjalanan yang tidak semua orang bisa menempuhnya,” katanya.

Sementara itu, Rakhmatul Akbar, pimpinan redaksi salah satu media di Sumbar, menjadi saksi langsung kebahagiaan Rul saat menghadiri wisuda anaknya.

“Kemarin saat acara wisuda saya berjumpa dengan beliau. Saat kami bersalaman, senyum bangganya tak mampu ia sembunyikan. Dengan penuh rasa haru, dia memperkenalkan si bungsu yang baru selesai diwisuda. Role model ayah yang keren,” tutur pria yang akrab disapa Camaik itu.

Kini, Rul Gabod bukan lagi sosok yang ditakuti di jalanan. Ia menjelma menjadi teladan.

Dari tangan seorang ayah yang keras ditempa masa lalu, lahir generasi berpendidikan yang siap menatap masa depan.

Kisahnya membuktikan bahwa masa lalu bukan penjara.

Dengan tekad dan cinta, seorang ayah bisa mengubah jalan hidup keluarga.

Dari preman jalanan, ia kini berdiri bangga sebagai ayah enam sarjana.

Warisan berharga yang jauh lebih berharga daripada reputasi kelamnya di masa lalu. (***)

Editor: Redaksi

Advertisement

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *